Sabtu, 22 Oktober 2011

Percikan Tafakur

Dalam perjalanan penelusuran...................... di hening-hening tengah mempening gelombang arus kehidupan, yang tidak pernah mau diam walau hanya sejaman, terus berjalan merubah keadaan.

Di sepi-sepi aroma kematian dengan bayangan ruh-ruh gentayangan mengkerutkan emosi keduniawian, aku merenung coba mengurung dan membendung ke akuan melayang ke samudra luas tidak bertepi berbatas.

Kudiamkan tubuh, kupejam nafsu-nafsu badan menyudutkan segenap pikiran dan perasaan kedirian, membuka pintu dan jendela alam cakrawala dengan bisikan-bisikan asma-asma keagungan, menatap penciptaan, merasakan getar kelembutan dan kasih sayang.

Dari sana, dari belakang ini semua datang cahaya seperti menerjang-nerjang, membentur kerasnya karang-karang dalam hati dan pikiran mengeluarkan percikan percikan.

Percikan menetes membasahi lembaran demi lembaran berderet menjadi tulisan ringan.

Percikan kecil percikan tafakuran, percikan kerdil percikan pencarian, percikan kecil percikan rasa syukuran, percikan kerdil percikan rasa penyerahan.

Percikan-percikan sederhana dari seorang hamba sahaya yang hina-dina, berlumur dosa, bodoh dan penuh nista.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar