Minggu, 18 September 2011

Bismillah

Aku berdiri di tengah persimpangan beribu jalan, kemudian melangkah meniti bait demi bait menatap gunung-gunung, rumah-rumah, pohon-pohon, hewan-hewan, malah kepada orang tertawa, merengut, atau menangis mencucurkan air mata, dan ........................ bertanya " Kenapa mereka semua bisa ada? ...............................  
Aku bertanya dari kehampaan ilmu dan makna, terdorong untuk menemukan, siapa sebenarnya di belakang ini semua ? ............. Sebab aku, kemu, mereka, semua bisa ada, bisa tiada. Semua akan musnah, seperti khayalan yang sengaja ditampilkan sementara.
Aku hanya tahu dari ibu, bapak, dari guru, dari buku, dari fatwa-fatwa........bahwa semua ada sementara dicipta ALLAH SWT, semua dariNYA dan akan kembali kepadaNYA.
Aku menatap diri diikuti banyak kenapa.......... Jika aku ada kehendak ibu bapak, tentu aku akan tampan rupawan, saleh dan pandai seperti keinginan mereka. 
Aku menatap ke dalam isi dada, dan bertanya siapa yang mendenyutkan jantung, mendebarkan rasa, menggerakan napas, mencerna makanan dan menyebarkan ke sudut-sudut tubuh....... aku benar-benar tidak berkuasa, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa. apalagi pada semua di luar diri.............. aku tumbuh apa adanya, tau-tau umurku sudah tua. 
Bintang-bintang berjalan, angin berhembus, pohon bergerak tumbuh,berbunga, lalu berbuah. Hewan beranak, awan bergerak, turun hujan, air mengalir, kadang membeku, dan menguap...... semua tidak diam, semua bergerak hidup berubah-rubah..... Siapa di balik ini semua? yang benar-benar ADA sangat berkuasa.
Aku menatap kebelakang ini semua. pandanganku kabur tidak bisa melihat apa-apa, namun hati berbisik lembut DIA lah Yang Maha Ada, Dialah ALLAH SWT. Hati langsung bersimpuh dan berkata-kata, " Karena DIA aku ada, Karena ALLAH aku ada, Karena ALLAH aku hidup, aku bergerak, berpikir, berasa, bertindak, berbuat............ BISMILLAH......... BISMILLAH......... BISMILLAH.... BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM.................................................... aku melangkah. 









Sabtu, 17 September 2011

berjalan tanfa kaki

Dari bawah kaki Cakrabuana, kutatap dunia maya yang terhampar luas tanfa tirai dan batas. Terhampar kehidupan insan yang denyutnya terasa saling menyambung seolah saling memanggil untuk saling curah memberi arah dan makna bagi kehidupan nyata yang penuh kedamaian. Aku yang sudah tua dengan segala kelemahan dan ketidak tahuan merasa terpanggil untuk berjalan tanfa kaki bersilaturahmi saling mengisi, saling mengunjungi memanfaatkan sisa sisa usia........ Assalamu alaikum! wahai seluruh penghuni dunia maya!kakek datang untuk ikut memciptakan kehidupan salam, kehidupan yang penuh dengan rasa kasih sayang. Dengan rasa kasih sayang kebahagiaan hidup bersama bisa diwujudkan. Alangkah indahnya hidup ini jika rasa kasih sayang telah terbentang dan mengikat setiap orang.