Sabtu, 22 Oktober 2011

Pancaran Maha Kasih Sayang

Aku duduk diatas rumput dibawah keteduhan  beringin dipunggung sebuah bukit.

Di depan mata yang kecil ini tehampar luas kehidupan dangan warna-warni menawan. Petak sawah, rimbun kebun, alur sungai, dan jalan yang melingkar, seperti sepotong lukisan berpigura biru langit berarak awan.

Matahari memancar sinar menabur energi ke setiap yang ada, angin berhembus lembut siap dihirup setiap makhluk, air mengalir siap dihisap, direguk, diteguk setiap saat, tumbuhan terhampar berbunga, berbuah siap jadi makanan, hewan beranak berkembang biak siap memberi rejeki dan manfaat.

Aku menatap menembus langit, dari sana terpancar kasih sayang ke segenap isi alam tanfa tuntutan.

Aku tunduk menembus akar dan lekuk bumi, dan merayap ke setiap yang ada........ sungguh alam ini berbalut kasih sayang.

Aku diam menutupkan kelopak dua mata, untuk melihat isi dada, dari sini terdengar bisikan," Maha Kasih Sayang Tuhan, Maha Adil dan Bijaksana ALLAH SWT".

Bertengger di ranting syurga.

Di bahuku yang sudah rapuh ini bertenggeran seribu desah napas, berguruh bercampur debar sejuta harap yang menyesakkan langkah.

Ketika mata yang biasa berlapis kaca menatap mereka, gelombang darah-darah menerjang dada dengan amarah. Aku hanya bisa pasrah terseret bah, dan tidak mampu membendung, membedah atau memberi arah.

Semakin mata menatap, memberi atau meminta harap, semakin hebat melilit dan menghimpit.

Aku diombang-ambing gelombang keinginan akan semerbak parfum kecantikan, dan pening dililit pengaruh gemerlap kota, sedang aku hanyalah laksana pengemis jalanan, tidak berdaya, duduk diam kebingungan.

Aku memekik, menjerit ke langit meminta tangan malaikat diulurkan, supaya aku bisa berpegangangan dan naik meniti ketenangan, namun tak kunjung datang.

Aku pasrah menyerah, melepas segala tenaga, seperti lepasnya kaus kaki tergeletak dekat lemari. Aku memejam mata siap untuk berfana memotong leher-leher dunia, melepas segala ikatan dan tuntutan............. aku lepas landas.

Terbang meninggalkan duka, lara, dan nestapa.............. bertengger di sepotong ranting syurga, bernyanyi dengan puja-puji dan doa.

Percikan Tafakur

Dalam perjalanan penelusuran...................... di hening-hening tengah mempening gelombang arus kehidupan, yang tidak pernah mau diam walau hanya sejaman, terus berjalan merubah keadaan.

Di sepi-sepi aroma kematian dengan bayangan ruh-ruh gentayangan mengkerutkan emosi keduniawian, aku merenung coba mengurung dan membendung ke akuan melayang ke samudra luas tidak bertepi berbatas.

Kudiamkan tubuh, kupejam nafsu-nafsu badan menyudutkan segenap pikiran dan perasaan kedirian, membuka pintu dan jendela alam cakrawala dengan bisikan-bisikan asma-asma keagungan, menatap penciptaan, merasakan getar kelembutan dan kasih sayang.

Dari sana, dari belakang ini semua datang cahaya seperti menerjang-nerjang, membentur kerasnya karang-karang dalam hati dan pikiran mengeluarkan percikan percikan.

Percikan menetes membasahi lembaran demi lembaran berderet menjadi tulisan ringan.

Percikan kecil percikan tafakuran, percikan kerdil percikan pencarian, percikan kecil percikan rasa syukuran, percikan kerdil percikan rasa penyerahan.

Percikan-percikan sederhana dari seorang hamba sahaya yang hina-dina, berlumur dosa, bodoh dan penuh nista.

Jumat, 21 Oktober 2011

Semua milik ALLAH

Setelah kita merenungkan tentang perkenalan dengan diri sendiri (mengenal diri), kemudian merenungkan tentang alam dunia (mengenal dunia), maka pikiran dan perasaan kita akan menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang berada di dunia ini hanyalah milik ALLAH semata, diatur dan diurus oleh ALLAH " ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYUUM, LAATA HUDUHUSSYINATUWWALA NAUM LAHUU MAFISSAMAAWAATI WAMAA FILARDHI............... (Ayat Al-Krsyi) ". Badan kita dengan segenap gerak kehidupan organ tubuh, adalah milik ALLAH dan diatur diurus oleh ALLAH, sebab kita sadari tidak pernah mengurus, mengatur detak jantung, jalan darah, gerak napas, kerja limpa, ginjal, usus, dll dalam tubuh kita sendiri, apalagi segala sesuatu yang berada diluar dirinya sendiri. Sehat dan sakit atas tubuh kita datang silih berganti, tanfa kita sadari, tanfa kita kehendaki sedikitpun. Nabi Yunus a.s sesaat merenung di dalam perut ikan yang menelannya, sebelum tidak sadarkan diri atas kejadian yang menimpa dirinya, kemudian berdoa terus menerus sebagai kristalisasi pikiran dan perasaan dengan mengucapkan " LAAILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINADZDZAALIMIIN. ( Tidak ada tuhan selain ANTA (ALLAH), Mahasuci ALLAH, akulah yang menjalimi diri sendiri.). Datangnya musibah, penyakit dan kejadian-kejadian pada diri sendiri itu itu akibat dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan bersikap dan bertindak pada diri sendiri, menjalimi diri sendiri (Inni kuntu minadzdzalimin), tidak sedikitpun ALLAH menyiksaku, menyengsarakanku (Maha Suci ALLAH). Karena dirinya menyadari atas dosa, kesalahannya, dan tetap mensucikan ALLAH, maka ALLAH selamatkan nabi Yunus a.s.  Sadarlah bahwa datangnya suatu penyakit pada badan sendiri, itu akibat kesalahan-kesalah kita pada badan diri kita sendiri. Mungkin makan salah, atau salah makan, mungkin salah gerak, mungkin salah napas, tidak atau kurang tidur, salah menyikapi iklim, salah menyikapi suhu tubuh dan suhu udara sekitar, atau mungkin salah berpikir dan merasa sehingga hidup penuh kesal gelisah dan gundah dll. Akuilah kebodohan, ketidak sadaran, dan ketidak mampuan kita. Beristigfarlah terus menerus, sucikanlah ALLAH terus menerus. Muhammad s.a.w saja sebagai nabi dan rasul, yang dimaksum ALLAH SWT, sehari semalam tidak kurang 100 kali beristigfar. Apalagi kita manusia biasa yang penuh nista dan dosa............
 
Perasaan memiliki sesuatu (rasa memiliki) dihadapan antara sesama manusia kita akui bahwa itu milik kita, sebab dibatasi oleh kewenangan penggunaan, pemanfaatan barang tersebut dan memerlukan pengakuan orang lain. Tidak sedikit barang yang dikatakan milik seseorang tapi tidak diakui oleh orang lain karena tidak diakui kesahan dan kehalalannya dalam mendapatkan barang tersebut, menjadi barang yang dikatakan orang lain bukan miliknya. Seperti barang yang diakui miliknya namun hasil dari mencuri, menipu, atau korupsi, itu berarti tidak ada kewenangan diri untuk menggunakan dan memanfaatkannya. Untuk barang-barang yang diakui milik bersama, perasaan milik bersamalah yang perlu dikembangkan, tidak boleh ada perasaan milik pribadi. Karena milik bersama maka secara pribadi tidak boleh, dan tidak berwewenang memanfaatkan dan menggunakannya, apalagi mengambil bagian untuk dikuasai dan di manfaatkan sendiri, itu akan menimbulkan kerusakan dan kehancuran tatanan kepemilikan bersama. Untuk barang milik bersama sebaiknya jangan menumbuhkan rasa memiliki, sebab kecenderungan rasa memiliki selalu bersifat pribadi. Itulah sebabnya pada saat krisis ekonomi dan moral, barang bersama yang diakui milik bersama akan bebas diambil, dibawa pulang menjadi milik sendiri, karena merasa menjadi bagian dari pemilikan barang.  Ancurlah barang bersama dengan dasar rasa memiliki. Sebaiknya barang bersama itu menjadi amanah bersama, tidak berdasar rasa milik bersama. Secara pribadi atau bersama-sama memiliki rasa diamanati untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan untuk kepentingan bersama. Barang bersama adalah barang amanat.

Rasa memiliki adalah perasaan yang tertanam dalam hati bahwa sesuatu itu miliknya, tidak boleh pindah, tidak boleh rusak, tidak boleh binasa, hilang atau jadi tiada. Dunia beserta isinya bersifat sementara, fana, rusak dan binasa. materi apapun yang kita miliki akan rusak, hilang menjadi tiada. Oleh karena itu barang yang kita miliki janganlah ditanam dalam hati dengan segala kecintaan dan kesukaan pada barang tersebut, sebab jika barang tersebut, rusak, hilang, ancur, atau hilang dicuri orang, hati akan terasa sakit tercerabut barang tersebut...tersiksalah hati. Jika punya barang baru, katakanlah pada hati dan pikiran, barang ini besok lusa atau nanti pasti bakal rusak jadi tiada, jadi tidak berguna. Dalam pikiran dihadapan sesama manusia bisa dikatakan barang tersebut milik kita, namun hati dengan segala keyakinan dan perasaannya lurus hadapkan hanya kepada ALLAH SWT, jangankan barang yang berada diluar badan, tubuh kita, hidup dan mati kita adalah hanya milik ALLAH semata, sehingga setiap perubahan pada tubuh menjadi lemah, buruk, tua dan keriput, perubahan pada barang jadi rusak, ancur atau hilang, bakal diarasa hati biasa-biasa saja karena memang itu fitrahnya. Bebaskan hati dan pikiran dari kerusakan, kefanaan, keadaan, atau ketidak adaan barang dari diri kita, karena itu hanya milik ALLAH semata. Bila sesuatu barang yang sudah dianggap milik kita rusak, hilang atau jadi tiada, ikhlaskanlah hati kita, beli saja dengan yang baru itu bakal lebih menggembirakan...........

Kamis, 20 Oktober 2011

Mengenal diri, pasti mengenal ALLAH.

Perkenalan adalah pembuka hubungan pergaulan, sehingga terbuka lebar untuk masuk pada kehidupan bersama sesama manusia. tanfa perkenalan tidak mungkin timbul saling kenal, saling menyayangi, saling memperhatikan. Perkenalan dengan sesama manusia adalah pengikatan tali hubungan pikiran dan perasaan, lebih mengenal akan lebih besar ikatan pikiran dan perasaan. Dalam kehidupan sosial, perkenalan antar sesama manusia itu sangat biasa dilakukan, namun pernahkan anda berkenalan dengan diri sendiri sebelum kita berkenalan dengan orang lain.?. Mengenal diri adalah modal dasar dalam berhasilnya sebuah pergaulan dan sangat bisa melahirkan rasa simpati orang lain dalam berkenalan. Berkenalan dengan orang lain tanfa mengenali diri sendiri akan melahirkan banyak ketidak jujuran, malah mungkin berlumur kepalsuan, ejekan atau cemoohan. Bayangkan bagaimana sikap dan tindakan pergaulan orang yang tidak tahu diri, bagaimana sikap dan tindakan pergaulan orang yang tau diri. Dengan sikap hanya sekedar tahu diri saja, bakal mampu mengendalikan diri untuk berkata, bersikap dan bertindak dalam berkenalan dan bergasul dengan orang lain, sehingga tidak melhirkan penilaian negatip. Orang yang mampu mengendalikan diri dalam setiap tindakan, akan mampu menghindarkan diri dari siksaan pergaulan. Orang yang mampu mengendalikan diri ketika sangat ingin, sangat marah akan terhindar dari lahirnya siksa dan kehina-dinaan pergaulan. Perasaan sangat ingin, dan marah melahirkan luapan emosi, sehingga pikiran dan perasaan jadi tidak tenang, penuh kegelisahan.......... tersiksalah.   

Perkenalan pertama selalu dilakukan dengan jujur penuh kesimpatian, saling tatap, menyebut nama sambil tersenyum penuh keceriaan. Coba lakukan dalam mengenali diri sendiri. Duduk di depan cermin, saling tatap, menyebut nama sambil tersenyum bahagia. Kenali tatapan matamu, kenali, bibirmu, mulutmu, hidungmu, raut mukamu, rambutmu dll, kenali cara berkatamu, tersenyummu, kenali keadaan seluruh tubuhmu, kenali kebiasaan-kebiasaan buruk dan baikmu. Mengenali diri dari segi rupa, penampilan, dan kebiasaan, mungkin tidak terlalu sukar, dan dianggap sudah sangat hapal dengan keadaan luar diri sendiri yang sangat sering dilihat sejak kecil, sehingga penampilan luar atau pisik mungkin sangat mudah untuk memperlihatkan hanya yang baik-baiknya saja, sebab cacat dan kekurangan dalam badan, mudah disembunyikan, dan hanya diri sendirilah yang tahu. Pada perut ada bekas luka, hanya diri sendiri yang tahu. Ketika sedang mulas perut, orang tidak akan merasakan mules kita. Pada paha ada benjolan, orang tidak akan mengetahuinya dll. Namun sebaliknya sehubungan dengan sikap watak jiwa kita, orang lainlah yang  sangat mengetahui dan sangat merasakannya. Kita tidak sadar berbicara sombong, orang lain akan merasakan kesombongan kita. Kita tidak sadar berkata seolah paling tahu, paling pintar, paling terkenal, sedangkan orang lain sangat merasakannya. Kita tidak sadar bermimik muka dan berkata sinis, namun orang lain sangat mengetahui dan merasakannya. Kenalilah sikap jiwa kita, sehingga bisa meninggalkan sikap yang buruk, dan berusaha merubah jadi baik.............. Apakah pekerjaanmu ? pantaskah sombong dengan pekerjaan kita. Apakah pangkatmu ? pantaskan sombong dengan pangkatmu. Berapakah kekayaanmu ? pantaskan angkuh dengan kekayaanmu. Sampai dimana ilmu pengetahuanmu ? pantaskah angkuh dengan ilmu pengetahuanmu................................ dst.

Kemudian tanyalah, Siapakah kamu itu sebenarnya ?, dari mana asalmu ? dan hendak kemanakah kamu ?. Jawaban-jawaban mandiri akan bervariasi, namun pada akhirnya bakal sama. Aku adalah seorang manusia, yang didatangkan ALLAH SWT melalui ibu dan bapak untuk hidup menemukan kebahagiaan, berbakti, mengabdi kepada Yang Maha Kuasa dan akhirnya mati untuk bisa berakhir pada kenikmatan abadi. Kita akan sadar bahwa bahwa kita hidup di dunia, bukan kehendak kita, namun kehendak yang menghidupkan, begitu pula mati, bukan kehendak kita, namun kehendak yang mematikan, sebab tidak seorang manusiapun yang ingin mati, kecuali orang yang sangat prustasi atau putus asa dengan penderitaan yang dialami. Kita dihidupkan dan dimatikan ALLAH SWT. Untuk apakah sebenarnya ALLAH SWT menghidupkan dan mematikan kita. Dalam syurat Al-Mulki ayat 2 ALLAH SWT berfirman,yang diantara maknanya sbb (Wallahu alam ) " ALLAH  menjadikan hidup dan mati, untuk menguji kamu (manusia), agar kamu beramal ibadahnya dengan sebaik-baiknya." Jadi kehendak ALLAH SWT menghidupkan dan mematikan kita adalah supaya kita beramal ibadah dengan sebaik-baiknya. Pengenalan diri atas pertanyaan diatas menghantarkan kita untuk mengenal ALLAH SWT. 

Kenalilah keadaan dan pekerjaan badan kita, apakah kita berkuasa atas badan dan pekerjaan badan kita, sehingga pikiran kita bisa mengatur jalannya setiap organ tubuh agar selamanya bisa sehat dan abadi, atau kita tidak berdaya.  Apakah setelah makan nikmat, jat-jat makanan diangkat dan dibagikan ke sekujur tubuh oleh kita, sehingga pikiran tahu keorgan tubuh mana harus dikirimkan dalam tubuh, dan mana ampas-ampas yang harus dibuang melalui anus. Siapa lagi kalau bukan ALLAH yang berperan, karena memang semua makhluk tidak berdaya.  Apakah yang mendenyutkan jantung, sehingga darah beredar ke sekujur tubuh adalah pekerjaan kita. Siapa lagi kalau bukan ALLAH yang berperan, karena memang semua makhluk tidak berdaya. Apakah yang menggeraka-gerakan paru-paru dalam memasukan dan mengeluarkan oksigen yang diperlukan tubuh adalah pekerjaan kita. Apakah kita mampu menahan mata untuk tidak tidur selama berhari-hari karena kita menghendaki. Apakah kita mampu menahan agar tidak buang kotoran berhari-hari, karena kita menginginkannya. ........ dst. Ternyata kita sangat tidak mampu dan tidak berkuasa, tidak berdaya atas badan kita sendiri. Tidak ada orang lain atau makhluk lain yang berkuasa mengatur dan menjalankan seluruh organ tubuh kita, siapa lagi kalau bukan ALLAH SWT. Sehat dan sakit datang silih berganti, dan kita tidak berdaya walaupun sangat menginginkan berada dalam sehat selalu. Siapa lagi kalau bukan ALLAH yang mengaturnya, karena memang manusia tidak berdaya. Pengenalan keadaan dan pekerjaan badan kita akan menghantarkan kita mengenal ALLAH SWT.

Kekuasaan dan pekerjaan ALLAH sangat melekat dengan kehidupan kita sehari-hari, tapi mengapa pikiran dan perasaan seolah-olah jauh dan tidak mengenal ALLAH. Kenalilah diri sendiri dengan baik, niscaya akan merasakan kehadiran ALLAH beserta kita. Kenalilah diri sendiri dengan baik, niscaya akan merasakan kekuasaan ALLAH atas dirinya. Kenalilah diri sendiri dengan baik, niscaya akan merasakan kemaha welas asihan ALLAH SWT..............................................  Dengan mengenali diri, mengenali ALLAH akan timbuh rasa butuh kepada ALLAH, sehingga bakal terasa nikmatnya beribadah .................................InsyaALLAH.

Minggu, 16 Oktober 2011

Nikmatilah, Niscaya ketagihan (lanjutan)

Shalat yang wajib kita laksanakan sehari semalam 5 kali, terdiri dari 17 rakaat. Shalat apapun tidak akan sah dilaksanakan kalau tidak dibacakan Al Fatihah. Walaupun gerakan shalat tidak bisa dilaksanakan sesuai keharusan seperti karena sakit, shalat hanya bisa sambil berbaring, dengan gerakan hanya isyarat-isyarat saja, namun tetap Syurat Al-Fatihah harus dibaca dengan baik jahar atau samar. Jadi ALLAH SWT mewajibkan kita membaca Fatihah minimal 17 kali dalam sehari semalam, mengapa ALLAH SWT begitu menekankan kepada manusia untuk sering membaca Fatihah ?. Kalau kita renungkan inti doa (permintaan/permohonan) pada Syurat Fatihah adalah permintaan kenikmatan ( Yaitu jalan-jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang yang telah ALLAH berikan kenikmatan). Jalan hidup penuh kenikmatan. Dalam jalan hidup penuh kenikmatan inilah terkumpulnya  segala kenikmatan, ketenangan, ketentraman, kedamaian hidup yang didambakan setiap manusia. Jadi ALLAH SWT memerintahkan mengerjakan shalat kepada manusia untuk kenikmtan manusia itu sendiri, bukan untuk kenikmatan hidup orang lain, bukan pula untuk ALLAH SWT, karena ada yang shalat atau tidak, tetap segala kenikmatan itu hanya milik ALLAH semata. Saking wajibnya kita melaksanakan shalat wajib, sampai-sampai tidak ada artinya nilai amaliah, pekerjaan baik yang lain kalau tidak melaksanakan shalat, sebab keimanan dan keislaman seseorang sangat ditunjukan dengan pelaksanaan shalat. Kalau tidak melaksanakan shalat berati sepertinya tidak beriman, tidak berislam, kalau tidak beriman tidak berislam gugurlah segala kebaikan lain untuk sampai kepada ALLAH SWT. Melalui pelaksanaan shalat, kita bisa melihat nilai kualitas keimanan seseorang. Bayangkan bagaimana shalanya Rasulullah SAW, kalau sudah masuk shalat seolah putuslah hubungan dengan segala sesuatu, kecuali hanya menghadap ALLAH, air mata bercucuran tidak henti-henti, kakinya sampai bengkak-bengkak. Begitu pula para sahabat, para aulia, dan para solihin. 

Shalat akan terasa nikmat kalau dilaksanakan melibatkan segenap perasaan, merasa sangat butuh kepada ALLAH, merasa sangat dekat dengan ALLAH, merasa ditatap penuh kelembutan oleh ALLAH, merasa bersyukur kepada ALLAH, merasa sangat sedih  dan berdosa kepada ALLAH, merasa sangat tidak berdaya dihadapan ALLAH, merasa sangat kasih sayang ALLAH kepada dirinya,  sehingga timbul rasa haru yang sangat dalam, keluarlah air mata dengan spontan..............  

Nilai, isi, makna dan penjiwaan syurat Al Fatihah menentukan nilai pelaksanaan shalat, dan nilai pelaksanaan hidup sehari-hari. Dengan Bismillah hirrohmaanirrohiim nilai dan pelaksanaan hidup berada dalam keikhlasan dimulai, sebab segala pekerjaan yang dimulai bismillah hanya demi ALLAH semata, tidak demi-demi yang lain.  Konon diceriterakan oleh para ulama-ulama arifin tercinta, bahwa pada suatu waktu nabi Musa a.s terserang penyakit perut, kemudian beliau mengadu kepada ALLAH dan meminta obat untu penyembuhnya. ALLAH SWT menunjukan kepada beliau untuk pergi ke suatu padang pasir, disana ada rerumputan yang rupa dan bentuknya demikian, makanlah, niscaya penyakit perut tersebut akan sembuh. Kemudian nabi Musa a.s berangkat ke padang pasir tersebut dan memungut rumput tersebut, lalu dimakan, dan sembuhlah penyakit perutnya. Pada saat yang lain penyakit perutnya itu kambuh lagi, maka segera nabi Musa a.s memakan rumput tersebut, namun bukannya perutnya jadi sembuh, malah terasa semakin parah. Nabi Musa a.s kembali mengadu kepada ALLAH SWT. Yaa ALLAH kenapa yang kedua kalinya saya makan rumput tersebut bukannya perutku menjadi sembuh, malah menjadi semakin parah.!? ALLAH berfirman pada nabi Musa a.s " Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu isi dunia ini adalah racun bagi kehidupan, kecuali yang berangkat atas nama dan keridlaanKU. yang pertama itu dariKU dan atas namaKU, sedangkan yang kedua kalinya kehendakmu dan atas nama dirimu sendiri " Para ulama menyimpulkan makan atau mengerjakan sesuatu walaupun itu baik tanfa membaca Bismillahirrohmanirrohiim akan menjadi racun bagi dirinya. Seolah menghilangkan nilai kepasrahan dan keikhlasan dalam melakukan sesuatu.
Dalam suatu perjalanan para sahabat Rasulullah pernah diundang oleh seorang kepala suku suatu kaum untuk menyembuhkan sakit yang dideritanya yang awalnya karena digigit binatang beracun.Para sahabat merukyahnya dengan membacakan syurat Al Fatihah, dan penyakit kepala suku tersebut menjadi sembuh. Rasulullah bersabda bahwa syurat Al-Fatihah itu adalah do,a yang dapat menyembuhkan. Ustad Haryono yang terkenal ahli dalam mengobati berbagai penyakit, menceritakan bahwa pertama kali dia disuruh mengobati gurunya yang sakit hanya membacakan syurat Al Fatihah pada segelas ait putih, dan Alhamdulillah gurunya itu menjadi sembuh, sampai sekarang dalam meminta kesembuhan untuk penyakit seseorang tidak pernah meninggalkan syurat Al-Fatihah. Dalam berdoa kepada ALLAH kurang lengkap kalau tidak diakhiri oleh syurat Al Fatihah, sebab apapun bentuknya yang diinginkan dan dipinta oleh manusia adalah kenikmatan. Para ulama hikmat tidak pernah meninggalkan membaca syurat Al-Fatihah dalam berdoa dan meminta sesuatu kepada ALLAH, baik bagi dirinya atau bagi orang lain.
Oleh karena itu untuk keselamatan dan kesehatan diri, bacalah syurat Al Fatihah setiap ba,da shalat wajib minimal tiga kali. Untuk memohon agar anak-anak kita tidak mudah terserang penyakit, bacakanlah syurat Al Fatihah pada makanan atau minumannya minimal 1x. Untuk keselamatan dalam perjalanan, setelah duduk diatas kendaraan bacalah syurat Al-Fatihah 3 x, Ayat Kursyi 3x kemudian dilanjutkan dengan membaca ' Bismillahilladii layadduru ma,as miihi saeun fil ardhi wala fissamaa,i wahuwassamiiul aliim. .....................

Sabtu, 15 Oktober 2011

Nikmatilah, niscaya ketagihan.

Yang pertama kali dirasakan oleh manusia hidup adalah rasa nikmat, dan tidak nikmat atau enak dan tidak enak. Lihatlah pada bayi yang baru dilahirkan, begitu keluar dari rahim ibu terjadi perubahan suhu, keadaan, sehingga terasa jadi tidak nyaman, tidak enak, bayi banyak bergerak dan menangis sekeras-kerasnya. Kalau bayi begitu lahir menangis dan banyak bergerak berarti syaraf-syaraf perasa baik dan normal, maka tersenyum dan tertawalah kedua orang tuanya. Sebaliknya jika bayi yang dilahirkan diam tidak menangis, tidak banyak bergerak, maka kedua orang tuanya bersedih, bayi tersebut dirasa dan dianggap tidak normal, tidak sehat.

Dalam merasakan, manusia tidak pernah belajar, sampai sekarang tidak ada sekolah perasaan. Orang tua, guru,dosen, atau ustadz tidak pernah mengajarkan perasaan kepada murid-muridnya. Sampai sekarang belum ada sekolah rasa perikemanusiaan, sekolah tinggi rasa ketuhanan dll. Padahal kalau dikembangkan sangat baik untuk kehidupan, sebab orang yang paling baik dan paling berhasil dalam pergaulan adalah orang yang paling pandai merasakan keadaan orang lain. Coba rasakan bagaimana perasaan orang yang tidak punya uang, atau perasaan orang miskin di tengah orang kaya, atau perasaan orang ternista, dan terhina. Coba rasakan bagaimana perasaan menjadi orang terkenal, perasaan menjadi orang kaya raya, perasaan menjadi presiden dll. Perasaan akan langsung menjawab dengan benar jika telah betul-betul mengalami dan merasakan dalam keadaan sebenarnya. Merasakan keadaan orang lain kebanyakan hanya diduga-duga karena tidak pernah mengalami dalam keadaan persis seperti itu. Orang yang pandai merasakan keadaan orang lain akan bersikap toleran dan bijaksana.

Inti perasaan baik adalah nikmat, dan inti perasaan buruk adalah siksa. Rasa nikmat dan siksa ini melekat sepanjang hayat, malah melekat sampai berakhir kiamat. Itulah mengapa ALLAH SWT menyediakan syurga dan neraka, disanalah tempat mutlak rasa nikmat dan siksa. Yang dikejar setiap manusia hidup adalah rasa nikmat. Kenapa manusia ingin kaya, sebab dalam kekayaan terlihat banyak kenikmatan. Mengapa manusia ingin terkenal, karena dalam keterkenalan terlihat banyak kenikmatan. Mengapa banyak manusia ingin menjadi pejabat, karena menjadi pejabat terlihat banyak kenikmatan. Kalaulah dalam kekayaan yang ada hanya siksaan, kalaulah dalam keterkenalan yang ada hanya siksaan, kalaulah dalam pangkat dan jabatan yang ada hanya siksaan, sudah pasti tidak akan ada seorang manusiapun yang menginginkan kekayaan, terkenal, atau punya jabatan. Padahal perasaan nikmat dan siksa itu berada melekat dengan dirinya sendiri, bukan berada diluar diri, bukan berada pada harta benda, bukan berada pada keterkenalan, bukan berada pada tahta atau jabatan. Kita melihat harta benda, jabatan, atau keterkenalan seperti patamorgana. Kita sepertinya berada dalam kehausan di padang pasir gersang, melihat harta benda, tahta atau jabatan, melihat keterkenalan seperti kolam air segar kenikmatan. Padahal kenyataannya harta benda belum tentu hanya melahirkan kenikmatan, nyatanya banyak orang kaya raya yang berakhir ternista di penjara, tidak sedikit pejabat tinggi suatu negara berakhir sengsara dihina. dicaci maki, diburu, menjadi buronan anak-anak bangsa,atau berakhir dibunuh, dipenjara, tidak sedikit orang terkenal mati bunuh diri, ternista banyak manusia, terlunta-lunta tersiksa merindukan hidup berada dalam ketenangan ketentraman.

Perasaan nikmat dan siksa pada diri manusia kadarnya deberikan ALLAH SWT sama saja, nikmat yang dirasa syaraf rasa, seperti pahit atau manis sama saja,  nikmat yang dirasa hati seperti tenang, tentram, gembira, suka, duka, sedih sama saja, hanya pikiranlah yang membedakannya karena hanya melihat rupa, jenis dan penampilan. Nikmatnya makanan terletak pada kelaparan, nikmatnya minuman terletak pada kehausan, nikmatnya sesuatu terletak pada pengalaman baru, dan jarang atau tidak pernah merasakan. Tanyakanlah pada orang yang biasa makan di restoran dengan berbagai sajian jenis makanan, bagaimana rasanya, dia akan menjawab, aaaah itu biasa-biasa saja. Tapi coba tanyakan kepada orang yang baru merasakan makan direstoran, karena ketidak mampuan keuangan, dia akan menjawab, waaah bukan main nikmatnya. Tanyakan pada orang yang biasa bepergian naik sedan sendiri, dia akan menjawab, itu biasa-biasa saja, namun tanyalah pada orang yang diajak dan pertama kali naik mobil sedan. Oleh karena itu janganlah menjadi orang yang tergila-gila harta, tahta atau keterkenalan. Jangan pula tersiksa iri melihat keadaan orang.  Biasa-biasa sajalah, nikmatilah apa-apa yang telah berada bersama kita, dan syukurilah. Itulah sebenarnya kenikmatan yang nyata.

Setiap manusia cenderung pada kenikmatan dan trauma (enggan mengulang) siksa. Setiap sesuatu yang dirasa nikmat akan terus berusaha untuk kembali dilakukan, dan setiap sesuatu yang dirasa jadi siksa akan berusaha menghindar, menjauhinya, enggan kembali merasakan dan melakukan. Kenapa meroko sangat sukar dihentikan, karena dalam meroko ada kenikmatan. Kenapa pemabuk sukar sekali dihentikan, karena, pemabuk merasakan kenikmatan. Kenapa penjudi sukar menghentikan kebiasaan, karena penjudi merasakan kenikmatan. Sebenarnya apapun yang dilakukan dan merasakan kenikmatannya, diri akan berusa untuk kembali dan terus kembali melakukannya.Alangkah baiknya jika kita merasakan kenikmatan dalam melakukan kebaikan-kebaikan, sehingga setiap diri terus berusaha untuk melakukan kebaikan-kebaikan tersebut. Oleh karena itu nikmatilah setiap kita melakukan kebaikan, dan traumalah dengan melakukan hal-hal yang buruk, tidak bermanfaat dan membahayakan.

Nikmatilah pekerjaan baik sehari-hari kita. Kita pelajar atau mahasiswa, nikmatilah saat-sat belajar dan kuliah, niscaya akan ketagihan untuk terus belajar dan atau kuliah. Kita seorang pegawai, nikmatilah saat-saat bekerja, niscaya akan ketagihan untuk terus tekun bekerja. Kita seorang guru, nikmatilah saat-saat mengajar, tentu akan ketagihan untuk terus mengajar. Galilah segala sesuatu yang dapat melahirkan rasa nikmat atau senang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebenarnya dalam segala sesuatu yang baik terdapat potensi-potensi kenikmatan dan siksaan. Temukan dan angkat kenikmatannya, tinggalkan atau buang jauh-jauh siksaannya. Dalam membaca atau belajar ada kenikmatan, dalam bekerja ada kenikmatan, dalam mengajar ada kenikmatan, dalam bergaul beteman banyak ada kenikmatan, dalam shalat banyak kenikmatan, dalam dzikir banyak kenikmatan, dalam menolong orang ada kenikmatan, dalam sedekah ada kenikmatan. Nikmatilah setiap pekerjaan baik kita, tentu kita akan ketagihan untuk terus melakukan kebaikan.

Yang biasa menunjang dan mendukung untuk menemukan kenikmatan dalam setiap pekerjaan baik kita adalah perasan pula. Rasa butuh, rasa tenang tentram (khusu), rasa suka, bisa membawa kita menemukan rasa nikmat dalam bekerja atau beramal. Rasa terpaksa, rasa rusuh ingin segera selesai, rasa tidak butuh biasa melahirkan kesal dan gelisah, sehingga setiap pekerjaan baik dirasakan sangat menyiksa.

Kenapa dalam melakukan shalat yang sangat banyak sekali faedah untuk kesehatan dan ketentraman pikiran tidak pernah dirasakan kenikmatannya, sehingga hanya dilakukan sekedar melaksanakan kewajiban dan menjadi sebuah keterpaksaan. Karena shalat hanya dianggap kewajiban, tidak ada rasa butuh, dan rasa suka pada shalat. Padahal diantara manfaat shalat, dari geraka-gerakannya saja mampu menormalkan kembali setiap organ tubuh, mampu menormalkan kembali kacaunya pikiran dan perasaan jadi tenang tentram, belum lagi bila dilakukan dengan khusu meresapi setiap yang dibaca, minimal bakal mampu menyegarkan hati dari perasaan dan pikiran-pikiran buruk. Bayangkan setelah shalat subuh kita sibuk bekerja, sibuk belajar, sibuk berhubungan dengan sesama manusia, sibuk berhubungan dengan dunia melahirkan berbagai pikiran dan perasaan, melelahkan badan, setelah tengah hari melakukan shalat dhuhur dengan baik dan khusu, maka kembalilah semangat, kesegaran badan, dan kesegaran pikiran perasaan, kemudian terjun lagi bergelut dengan urusan-urusan dunia, setelah waktu ashar kembali shalat ashar mengembalikan kesegaran tubuh, pikiran dan perasaan. Sehari semalam minimal shalat dilakukan lima kali. Jika dilakukan dengan benar, baik dan nikmat bakal mampu menjaga kesehatan badan, pikiran dan perasaan kita. Oleh karena itu lakukan shalat dengan baik dan benar, tanamkan rasa suka dan butuh pada shalat.............................

Nikmatilah shalat, niscaya akan ketagihan untuk terus melakukan shalat. Nikmatilah berdzikir bermunajat, berdekat dekat dengan ALLAH SWT niscaya akan ketagihan untuk terus mengulang-ngulang melakun dzikir, munajat, berdekat-dekat dengan ALLAH....... InsyaALLAH.

Jumat, 14 Oktober 2011

Hebatnya kasih sayang.

Semua manusia mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan manusia bersifat universal, sedangkan perbedaannya bersifat lokal. Namun bilamana secara utuh perbedaan dan persamaan disatukan, terjadilah manusia yang bersifat pribadi. Manusia dalam bentuk pribadi inilah yang membedakan satu sama lain. Tidak akan ada yang sama dalam warna kulit, jumlah rambut, ukuran dan bentuk badan manusia, seribu manusia maka terjadilah seribu sidik jari. Perbedaan manusia sangat dipengaruhi oleh ibunya jasad, yaitu materi-materi bumi tempat dia hidup, makanan, minuman,udara cuaca, keadaan dan pola hidup yang membentuk genetik jasad manusia, terjadilah perbedaan warna kulit, rambut, bentuk tubuh, bahasa, tatak rama, kebiasaan sehari-hari dll 

Persamaan manusia lebih bersifat ruhani, sebab ibunya ruh manusia itu sama, yaitu "Hembusan ALLAH SWT.". Dalam merasakan semua manusia itu sama, yang disebut rasa manis di Indonesia itu sama dengan yang di Arab, di Amerika, di Eropa, di Australia dll. Yang disebut rasa sedih di Indonesia itu dengan sedih dimanapun. Yang disebut rasa gembira sama dimanapun, begitu pula yang dinamakan rasa bahagia sama dimanapun manusia itu berada.

Pada dasarnya keinginan semua manusia itu sama pula, ingin senang, ingin gembira, ingin diberi, ingin dihormati, ingin dihargai, dan ingin disayangi atau disukai. Orang yang pandai bergaul pandai pula memanfaatkan kesamaan keinginan ini. Tidak ada seorangpun, dimanapun orang itu berada yang tidak menyukai orang yang suka menggembirakan orang, suka menolong, suka memberi, suka menghormati, suka menghargai. Suka menggembirakan adalah kasih sayang, suka menolong adalah kasih sayang, suka memberi adalah kasih sayang, suka menghormati dan menghargai adalah keluar dari rasa kasih sayang. Oleh karena itu orang-orang arifin mengatakan bahwa inti budi pekerti yang baik adalah akhlakul karimah, inti dari akhlakul karimah adalah rasa kasih sayang, alangkan indahnya hidup ini, jika rasa kasih sayang telah terbentang dan mengikat setiap orang, sehingga kebahagiaan hidup bersama dapat diwujudkan bersama dan dirasakan bersama.

Hebatnya rasa kasih sayang mampu menghancurkan sikap ego kita, mampu memutar balik 180 derajat tuntutan fitrah keinginan kita, seperti dari ingin diberi jadi sangat ingin memberi, dari ingin dihormati atau dihargai jadi sangat menghormati dan menghargai, dari ingin digembirakan menjadi sangat ingin memberi kegembiraan. Dari ingin diberi jadi sangat ingin memberi. Hebatnya rasa kasih sayang walaupun hanya pada seekor anjing yang sangat kehausan, seorang pelacur yang memberi minum anjing tersebut, dibalas dengan syurga seluas langit dan bumi. (Al-Hadist).  Hebatnya rasa kasih sayang, seorang ibu berani mengorbankan apa saja walaupun harus mengorbankan nyawanya sekalipun berani dipertaruhkan asalkan anaknya sembuh dari penyakit, selamat dari celaka dan bencana. Hebatnya rasa kasih sayang mampu menghancurkan perbedaan warna kulit, perbedaan bangsa, suku bangsa, bahasa, bahkan perbedaan agama dan keyakinan. tidak sedikit orang yang nikah membangun rumah tangga dengan agama yang berbeda. Hebatnya rasa kasih sayang, orang yang sudah matipun terus menerus diingat diberi kiriman.

Kemurnian rasa kasih sayang bisa diukur dengan nilai harapan balasan.

Kasih sayang yang paling tinggi dan bernilai paling murni adalah kasih sayang yang tidak sedikitpun mengharap balasan. Kasih sayang ALLAH SWT kepada makhluknya tidak sedikitpun menuntut ada balasan. ALLAH SWT memberikan rejeki kepada siapa saja, walaupun kepada orang yang membenci dan menentangNYA. ALLAH SWT memberikan kehidupan walaupun kepada orang yang sangat durhaka sekalipun. ALLAH SWT menyediakan air, udara, tanah dan segala sesuatu untuk kehidupan, dan bisa dinikmati oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang suka membangkang dan tidak mempercayaiNYA.

Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya bercampur sedikit balasan, agar anaknya sehat, selamat, sejahtera, menjadi anak soleh, dan mudah-mudahan bisa berbalik bisa menyayanginya, terutama disaat tua, sakit, kekurangan atau menderita.

Kasih sayang muda-mudi dalam pacaran, dan kasih sayang suami istri dalam rumah tangga menuntut balasan kasih sayang pula, sebab tanfa rasa kasih sayang yang berbalasan tidak mungkin pacaran dan rumah tangga bisa diwujudkan. namun tetap bilamana rasa kasih sayang hadir dimanapun, kepada siapun akan melahirkan kedamaian dan keindahan hidup. Kasih sayang muda-mudi dalam pacaran, dan kasih sayang suami istri dalam rumah tangga bercampur dengan aroma sahwat dan birahi yang saling memerlukan. Kasih sayang itu sangat indah melahirkan rasa tentram dan kedamaian, namun birahi dan sahwat seringkali merusak dan membahayakan kecuali untuk yang sudah sah nikah. Oleh karena itu hati-hatilah dalam berpacaran jangan sampai hancur berantakan, gara-gara sifat egois dan sahwat birahi yang tertahan atau dilampiaskan serampangan, akibatnya bisa berbalik dari rasa saling kasih sayang menjadi rasa saling benci. Rasa kasih sayang adalah sifat ALLAH SWT yang dihembuskan kepada ruh setiap manusia, sedangkan birahi adalah nafsu berketurunan yang turun dari pengaruh jasad atau materi bumi yang sama terjadi pada binatang-binatang, sehingga nafsu birahi dikatakan nafsu kebinatangan. Namun bilamana birahi bercampur dengan rasa kasih sayang dan dilampiaskan dalam kehalalan, terasa sangat melejatkan dan menentramkan, menjadi salasatu perekat kuatnya rumah tangga, sehingga menjadi disebut sebuah kewajiban.

Dari rasa kasih sayang timbul keinginan untuk menyanjung, memuji, memberi, menolong, melindungi, memperhatikan, menghargai, menghormati, menggembirakan, menyenangkan, membahagiakan. Orang yang sedang dimabuk cinta menggebu sahwat dan rasa kasih sayang, segalanya terasa sangat indah dan menyenangkan selalu ingin berdekatan, berpisah sebentar saja sangat terasa sangat menyengsarakan. Orang yang sedang jatuh cinta bila berpisah akan dimabuk kerinduan, sehingga tidur tidak enak, makan tidak enak, penuh dengan kegelisahan. Untuk bisa bertemu dengan sang kekasih lautan yang luas dan dalam siap untuk disebrangi, gunung yang tinggi berani untuk didaki, peperangan berani untuk dilewati, bahkan kobaran api yang menyala-nyala sekalipun siap untuk diterjang. Itulah sangat hebatnya rasa kasih sayang yang bercampur dengan nafsu birahi (cinta).

Pada dasarnya rasa kasih sayang adalah perasaan ingin memberikan segala sesuatu yang bisa membahagiakan. Alangkah kuat dan indahnya jika sebuah keluarga berbalut rasa kasih sayang yang murni. Sang suami selalu memberi perhatian, memberi dorongan, memberi kegembiraan, memberi kesenangan kepada istrinya, begitu pula sang istri bersikap demikian. Alangkah celakanya sebuah rumah tangga jika sang suami atau istri hanya ingin diberi, hanya ingin dilayani, hanya ingin diperhatikan, sehingga setiap hari, setiap saat terjadi ketegangan, menyalalah api neraka dalam keluarganya. Sifat egois adalah sejahat-jahatnya dalam kehidupan rumah tangga, karena yang diperhatikan hanyalah diri sendiri. Begitu pula pada muda-mudi yang sedang berpacaran, jika sifat egois telah merasukinya, sangat mudahlah untuk segera berantakan menjadi saling membenci dan memaki. Hancurkan sifat egois pada segala lini kehidupanmu dengan memelihara rasa kasih sayang. Dengan rasa kasih sayang hubungan sesama manusia bakal menimbulkan keindahan.

Rasa kasih sayang bisa merubah tidak suka jadi suka, merubah benci jadi cinta. Bisa terjadi dan sering terjadi yang pada saat pertemuan pertama dua manusia, karena melihat bentuk pisik dan rupa yang tidak menarik atau jeleklah,  timbul rasa tidak suka, jangankan untuk pergi bersama, untuk berdekatan saja enggan, namun dengan rasa kasih sayang yang ditumbuhkan ALLAH pada salaseorangnya, langsung atau tidak langsung berhubungan terus menerus memberikan perhatian, memberikan kasih sayang, memberi dan terus memberi. Jika ada keinginan diberikan, jika susah digembirakan, jika sakit segera ditolong untuk disembuhkan, jika tidak punya uang, dikirim uang, dengan perkataan, sikap dan tindakan penuh simpati dan kasih sayang, niscaya rasa tidak suka akan hilang mencair berganti dengan rasa suka. Banyak orang yang pisik dan rupanya tidak menarik, namun sikap tindakan dan tutur kata sangat baik, indah, menarik, dan simpatik, menjadi orang yang disayang setiap orang, menjadi rebutan untuk menjadi teman atau pasangan. Sebaliknya banyak orang yang kelihatan sangat cantik atau tampan, namun sikapnya, prilakunya, tutur katanya buruk, sehingga setiap orang tidak suka dan membencinya. Yang bakal memberikan kebahagiaan adalah bukan bentuk pisik yang menarik, namun sikap, tutur kata dan tindakan yang penuh kasih sayang. Bentuk pisik yang menarik sangat mudah berubah jadi tidak menarik dengan keadaan, penyakit, dan atau usia. Namun prilaku kasih sayang bakal tetap bertahan membahagiakan sepanjang jaman. Oleh karena itu jangan pedulikan rupa dan bentuk pisik, tampillah ketengah banyak orang dengan penuh rasa kasih sayang.......................................

Kamis, 13 Oktober 2011

Temukam aku, niscaya kau kaya.!

Setiap manusia berusaha bekerja bertebaran di muka bumi untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang dicari manusia bukan hanya sampai pada pemenuhan kebutuhan hidup saja, tapi lebih jauh untuk bisa menyenangkan hidup. Bila kebutuhan hidup sudah tercukupi, maka kesenangan hiduplah yang jadi kejaran setiap manusia, karena hidup yang dipenuhi kesenangan itulah hidup bahagia. Lihatlah orang-orang dari keluarga berkecukupan, yang kebutuhan makanannya, pakaiannya mudah dan berlimpah, rumah dan kendaraan cukup tersediakan, maka alat-alat hiburan pribadi banyak memenuhi setiap ruang dalam rumahnya, wisata menjadi program rutin tiap mingguan, atau bulanan. Tidak sedikit terutama pada anak-anak muda yang lebih menonjolkan mencari kesenangan, sehingga hampir setiap panggung hiburan selalu dipenuhi anak-anak muda, menonton sambil mudah-mudahan bisa menemukan pasangan walaupun harus kroscek mengeluarkan cukup banyak uang. Semakin maju suatu negara, semakin sekuler hidup manusia, semakin menonjol perkembangan sarana hiburan. Aktris, aktor, pemain bola tidak sedikit yang dibayar milyaran walau hanya untuk satu atau dua kali penampilan.............. kuncinya adalah kesenangan. 

Alam dengan segala rahasia yang tersembunyi di dalamnya, alam dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya ALLAH SWT sediakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia dengan akalnya berusaha menemukan dan menggali rahasia dan kekayaan yang terkandung di dalam alam untuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan hidup. Alam dan manusia tidak bisa dipisahkan, karena manusia sendiri adalah merupakan bagian dari alam, yang tidak mungkin bisa hidup tanfanya. Kalau alam rusak maka akan rusak pula kehidupan manusia, kalau alam lestari dan sejahtera, maka akan sejahtera pula kehidupan materi manusia. Alam digali, dirusak atau dilestarikan manusia latar belakangnya sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup............... kuncinya adalah kebutuhan.

Ada 2 langkah manusia dalam usaha menemukan yang dibutuhkan untuk kehidupan, yaitu :
  • Manusia dengan hanya indranya mengambil kebutuhan hidup langsung dari alam, mengambil makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan obat-obatan langsung dari alam. cukup hanya dengan tenaganya, kaki tangannya, penglihatan dan pendengaran, serta peraba perasaan badan langsung mengambil yang bisa dimanfaatkan dari alam. Hanya dengan Pengetahuan indra dan alat sederhana manusia pegunungan dan pedesaan bisa memenuhi kebutuhan hidup sejahtera dan cukup kaya. Namun jika manusia sudah terlalu banyak, alam yang nampak sempit sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup. Manusia berpikir bagaimana caranya dengan daerah pertanian yang sempit, tumbuhan yang sedikit, hewan yang hidup liar hampir punah bisa memenuhi kebutuhan hidup.
  • Manusia berpikir bagaimana tanah yang sempit menghasilkan makanan yang banyak, apa di dalam tanah ada yang bisa dimanfaatkan, seperti tanah dan batu bisa dijadikan kebutuhan hidup jadi uang, jadi peralatan dll,  apa dari pohon-pohon bisa dimanfaatkan seperti dijadikan kertas dan pakaian. Manusia meneliti menyelidiki dalam laboratorium yang disediakan, dan ditemukananlah sesuatu yang dibutuhkan oleh orang banyak. Mata air dikemas dijual pada orang banyak, batu kapur dibuat semen dijual pada orang banyak, dari kayu dibuat kertas, dari serat-seratnya dibuat pakaian, dari daun-daun dan akar-akaran dibuat obat dikemas dan dijual, dll. Dengan Pengetahuan ilmu dan mesin-mesin manusia memenuhi kebutuhan hidup banyak manusia. Dengan pengetahuan ilmu banyaklah orang-orang menjadi kaya raya............. kuncinya bisa memenuhi yang dibutuhkan orang banyak.   
Aku adalah yang sesuatu yang dibutuhkan orang banyak, oleh karena itu temukanlah aku niscaya kamu bakal menjadi orang kaya.

Alam penuh dengan rahasia yang bisa digali untuk ditemukan sesuatu yang bisa memenuhi, menyenangkan orang banyak. Temukanlah dari udara, dari air, dari tanah, dari batu, dari kayu, dari besi, dari pohon dll yang bisa dijadikan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak, niscaya kamu bakal menjadi orang kaya, minimal kaya dengan penghargaan.

Melalui pergaulan temukanlah sesuatu yang menjadi orang lain suka dan senang, sebab lebih banyak orang menyukai kita akan lebih mudahlahlah datangnya rejeki dan kekayaan.

Melalui pelajaran, temukanlah ilmu yang dibutuhkan oleh orang banyak, niscaya kamu akan menjadi orang yang kaya dengan kehormatan.

Melalui internet, temukanlah sesuatu yang dibutuhkan, disukai, dan disenangi orang banyak, niscaya kamu bakal menjadi orang kaya.

Melalui organisasi, temukanlah sesuatu yang dibutuhkan, disukai, dan disenangi banyak anggota, niscaya kamu bakal menjadi pemimpin.

Aku berada pada segala sesuatu, oleh karena itu temukanlah aku, niscaya kamu bakal menjadi orang kaya...............

Rabu, 12 Oktober 2011

Menyiksa diri. Kenapa?

Kita tidak bisa hidup tanfa orang lain, karena kita lahir ke dunia ini saja melalui orang lain, tumbuh dan dibesarkan oleh orang lain. oleh karena itu kita tidak bisa hidup tanfa orang lain. Semakin luas lingkungan hidup kita semakin banyak bersama orang lain.
Setiap diri mempunyai keinginan yang bertautan antara sesama hidup. Semakin banyak hidup kita bersama orang lain, semakin luas pergaulan hidup kita, semakin banyak tautan hidup kita, sehingga pertautan hidup kita semakin komplek, semakin banyak yang melihat dan menyoroti. Apabila kita dikenal banyak orang, akan banyak pula tali yang mengikat hidup kita, maka hidup kita sepertinya menjadi milik publik. Positifnya, semakin publik mengenal, menyukai dan memerlukan kita semakin mudah rejeki, banyak uang dan kaya raya, namun negatfnya kita semakin sibuk, dan semakin tidak bebas bergerak. Oleh karena itu kemana saja orang terkenal berangkat memerlukan pengawal-pengawal. Kelihatannya menjadi publik figure atau orang terkenal sangat menyenangkan, bergelimang uang, kemewahan dan kehormatan yang sangat didambakan oleh setiap orang, namun kenapa publik figur atau orang terkenal tidak sedikit yang mati bunuh diri............................................... sangat disayangkan.

Tautan antara sesama manusia adalah perasaan, seperti perasaan suka, tidak suka, cinta, benci, rindu, dll. Tautan perasaan inilah yang membuat hidup bersama orang banyak bisa menyenangkan, atau sebaliknya menyiksa menyengsarakan. Alangkah indahnya jika kita hidup bersama orang lain betaut rasa suka atau kasih sayang, dan alangkah sengsaranya jika hidup kita bersama orang lain betautan rasa benci. Alangkah indahnya hidup muda mudi yang bertaut rasa cinta kasih sayang, dimanapun berada dan kemanapun pergi bersama dunia ini terasa sangat indah menyenangkan, dan alangkah tersiksanya hidup muda mudi yang saling membenci, jangankan untuk bertemu, dari jauh saja sepertinya mau saling bunuh..............................................................................................................................................................

Tiap diri mempunyai keinginan atas orang lain. Keinginan inilah yang bakal melahirkan perasaan suka, senang, cinta, kesal, benci. Padahal setiap diri mempunyai kehidupan tersendiri, punya perasaan, punya pikiran, punya keinginan yang bersifat pribadi  yang sangat mungkin berbeda dengan orang lain. Tidak ada kesamaan kepribadian antara satu orang dengan orang lain, walaupun orang lain itu anak atau orang tua sendiri. Tautan perbedaan inilah yang suka melahirkan perasaan tersiksa, keinginan atas orang lain yang biasa menyiksa diri.................

Kita menulis di blogg agar orang lain membaca dan mengenal kita, tapi tidak seorangpun yang membaca tulisan kita, kita jadi kesal hilang semangat....................... menyiksa diri.
Kita berbicara sopan dan hormat kepada orang lain, agar orang lain hormat dan sopan berbicara kepada kita, namun bila orang lain tidak menghargai dan sopan kepada kita, kita menjadi kesal, tidak suka pada orang ................... menyiksa diri.
Kita mengirim sms kepada seorang sahabat, dan kita sangat menunggu jawabannya. Namun jawaban sms tidak kunjung datang, sehingga kita menjadi kesal, tidak suka kepada sahabat tersebut....................................... menyiksa diri.
Kita memberi uang kepada anak kita agar uang tersebut ditabungkan di sekolah, namun uang tersebut habis dijajankan, kita jadi kesal dan tidak suka kepada anak tersebut...................................... menyiksa diri. 
Kita berpakaian sangat baik, seksi dan menarik agar sahabat kita yang dikunjungi jadi menyukai kita, namun jika sahabat tersebut tidak sedikitpun menunjukan rasa suka dan tertarik, kita jadi kesal kepada sahabat tersebut..................... menyiksa diri. 

Seribu macam kejadian seperti ini biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari, dan akan terus berlangsung seumur hidup, selama prinsif hidup egois tidak dirubah, atau berubah. tentu saja hal ini akan menyiksa diri, sebab belum tentu orang lain berbuat tersebut dengan sengaja, tentu ada alasannya, namun sedikit kemungkinan untuk kita bisa langsung bertanya pada orang lain tentang sikapnya yang melahirkan rasa kesal, gundah, atau gelisah. 

Pada dasarnya setiap manusia punya keinginan untuk diberi, dihargai, dipuji, dihormati orang lain. Diberi, dihargai, dihormati, dipuji itu sangat menyenangkan, tidak diberi, tidak dihargai, tidak dihormati itu sangat mengesalkan. Kalaulah kita hidup bersama orang lain, selalu ingin diberi, ingin dihargai, ingin dipuji, ingin disanjung maka hidup keseharian kita bersama orang lain bakal dipenuhi rasa kesal, gelisah dan gundah. Kalau hidup kita penuh dengan rasa kesal, gelisah, gundah, maka jauhlah untuk dapat merasakan hidup bahagia, jauhlah mimik muka kita untuk bisa tersenyum ceria bak matahari pagi, sehingga setiap orang merasa suka. Muka cemberut, masam, penuh sindiran adalah muka setan, yang sangat dibenci setiap orang. Belum lagi akibat pada kesehatan badan, orang yang sering terserang kesal, gelisah atau gundah, jalan napas, dan darah jadi tidak beraturan, timbullah berbagai penyakit, penyakit yang paling dekat adalah darah tinggi, struk, mag, dan jantung.............................................. menyiksa diri.

Salasatu cara yang sangat manjur untuk mengatasi hal ini adalah hiduplah bersama orang lain dengan penuh keikhlasan. Segala prilaku dan tindakan hanya demi ALLAH semata (Lillahita,ala). Kita memberi, menolong, menghargai, menghormati, bicara sopan pada orang lain tidak sedikitpun mengharapkan balasan manusia , namun semata-mata agar ALLAH SWT ridla kepada kita, dan apabila ada yang memberi, menolong, menghormati atau menghargai kita, itu semata mata hanya karunia ALLAH yang datang melalui orang, syukurilah... mengucap Alhamdulillah, berterimakasih kepada orang.

Kita menulis, atau menggambar, membuat kreasi seni di blogg jangan mengharap-harap untuk bisa dibaca orang. Tebarkanlah cahaya kepada setiap manusia, seperti sang matahari menebarkan sinarnya bagi kehidupkan, tidak sedikitpun meminta balasan. Biarkanlah mau ada yang memanfaatkan atau tidak, sedikitnya pasti bakal menambah kesuburan dalam kehidupan, walaupun hanya tumbuh bak rumput-rumput liar. Kalaulah ada atau benar-benar ada harapan balasan, maka gantungkanlah harapan tersebut hanya kepada ALLAH SWT pemilik segalanya. Pintalah balasan yang sebaik-baiknya hanya kepada ALLAH SWT, dan lupakanlah........................................................

Senin, 10 Oktober 2011

Bahagia, apakah itu?

Semua manusia menginginkan kebahagiaan, kemanapun pergi, dimanapun berada, apapun yang dicita-citakan, pekerjaan apapun yang dilakukan, ujungnya hanya satu adalah hidup bahagia, mati masuk syurga (bagi orang beragama).
Bahagia itu bukan berada di suatu negeri, kota, kampung, atau desa, bukan pula berada pada harta, tahta, wanita, atau pria. kalau mencari bahagia kesana, maka bahagia tidak akan ditemukan, namun melalui itu semua bahagia bisa datang sendiri pada diri kita. Bahagia tidak berada diluar diri, behagia itu berada pada diri kita sendiri, begitu pula derita. Alangkah salahnya jika kita mencari bahagia pergi kemana-mana, melakukan apa saja katanya demi menemukan kebahagiaan, bahagia tidak akan ditemukan disana. Seperti yang telah aku katakan pada tulisan sebelumnya, bahwa cikal bakal syurga dan neraka, cikal bakal hidup bahagia dan sengsara sudah berada pada diri kita sendiri.
Belajar kemana-mana, sekolah setinggi-tingginya, bekerja sekuat tenaga dan kemampuan sebenarnya bukan untuk menemukan kebahagiaan dan menghindarkan kesengsaraan, namun untuk menemukan jati diri kita, memenuhi kebutuhan fitrah hidup kita yaitu cukupnya kebutuhan jasmani dan rohani, terpenuhinya keinginan jasmani dan rohani. belajar sampai tingkat apapun tidak ada artinya, jika tidak bisa membedakan baik dan buruk, benar dan salah. baik berarti bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, buruk berati sesuatu yang bisa menyiksa diri dan atau orang lain. benar berati sesuai dengan aturan, salah berarti menyalahi aturan. Belajar itu bukan hanya untuk bisa mampu membedakan baik, buruk, benar dan salah, namun harus bisa menemukan rahasia-rahasia alam yang tersembunyi. Tidak sedikit orang yang sekolahnya rendahan namun bisa kaya raya, kuliahnya tidak lulus dan tidak tamat namun bisa menemukan rahasia alam yang dibutuhkan oleh banyak orang, seperti Thomas Alfa Edison bukanlah sarjana, penemu komputer Eifel kuliahnya tidak lulus, namun dia menjadi orang kaya raya. Dengan belajar mudah-mudahan kita bisa mewujudkan kesejahteraan hidup lahir batin, sebab kesejahteraan itu merupakan gerbang besar untuk bisa memasuki hidup bahagia.
Bahagia dan siksa atau sengsara adalah perasaan. Di dunia ini rasa bahagia dan siksa mudah datang silih berganti,sebab dunia bersifat sementara, dan tidak ada kemutlakan di dunia ini, tinggal bagaimana hati dan fikiran kita menyikapi setiap kejadian agar tidak melahirkan siksa atau kesengsaraan. Kalau berkumpul perasaan cukup, senang, suka, sayang, tenang, aman tentram maka hadirlah hidup bahagia. sebaliknya jika datang perasaan tidak cukup, tidak senang, tidak suka, tidak tenang, tidak aman tentram maka datanglah kesengsaraan. Oleh karena itu setiap kejadian yang terjadi menimpa diri kita, jangan ditafsirkan buruk oleh pikiran. pikiran buruk bakal melahirkan siksa dan penderitaan. Berpikirlah sepositif mungkin, sebaik mungkin sebab dengan berpikir positif (baik), kita bakal mampu menghindarkan diri dari perasaan tersiksa.
Suatu contoh : Kita berpapasan di suatu jalan dengan seorang sahabat kita, kita sapa dia dengan dengan baik-baik, namun sahabat kita itu jangankan menjawab sapaan kita, melirikpun tidak. Dengan pikiran buruk bakal timbul dalam pikiran kita, kenapa dia marah kepada kita, apa kesalahan saya, sehingga tanfa disadari kita jadi membencinya, buruklah pikiran kita, tersiksalah. Tapi dengan pikiran positip diantaranya kita akan menafsirkan, kasihan sahabat saya karena saking susah dan bingungnya, sapaan saya tidak bisa dijawabnya, telinga tidak bisa mendengarkan mata tidak bisa melihatnya.
Kalau mau bahagia, bahagialah saat ini. Hidup nyata kita adalah saat ini, bukan kemarin atau masa yang akan datang. kemarin sudah berada pada alam impian yang hanya sudah menjadi sebuah pengetahuan. Alangkah bodohnya orang yang tersiksa dengan masa lalu , tersiksa dengan impian-impian yang tidak mungkin kita bakal kembali kebelakang. jangan berusaha mencoba untuk berbalik ke masa yang telah lewat, sehingga kita merasa tersiksa oleh impian, lepaskanlah, tinggalkanlah, janganlah memaksa menyeret kita, hidup berada dalam khayalan. Hidup itu mengalir seperti air terus maju kedepan, matahari terus berputar tidak pernah mandeg atau surut kebelakang.
Kalau mau bahagia, bahagialah saat ini, sebab hidup nyata kita adalah saat ini, tidak ada yang bisa menjamin bahwa esok lusa kita masih bisa hidup, oleh karena itu jangan pula tersiksa oleh masa depan yang belum pasti kita dapat melaluinya. Alangkah naifnya orang yang tersiksa oleh masa yang belum tentu bisa mengalaminya. Biarkanlah masa depan datang sendirinya, dan masa datang itu sangat ditentukan oleh sikap dan tindakan masa kini. kalau mau berhasil masa depan maka manfaatkan sebaik mungkin saat ini. anggap saja kita akan hidup saat ini saja, oleh karena itu kerjakanlah yang terbaik saat ini juga. Belajarlah yang terbaik saat ini, berbicaralah yang terbaik saat ini, bergaullah yang terbaik saat ini, shalatlah, dzikirlah, mengaji Quran lah yang terbaik saat ini, beramal baiklah pada orang lain saat ini juga. hidup nyata kita hanya saat ini. 
Kalau mau bahagia, bahagialah saat ini juga. Jangan biarkan hidup nyata kita saat ini berlalu tanfa menghasilkan sebuah kemamnfaatan dengan hanya diam melamun tanfa kegiatan. Sebab dengan diam melamun terbukalah bayangan-bayangan yang bakal menyiksa perasaan, membacalah, mengajilah, bereskan kamar, olah raga jaga kesehatan, bertutur sapalah dengan penuh kesopanan, jangan biarkan pikiran melayang-layang tanfa arah tujuan. 
Rasa bahagia akan hadir manakala rohani dan jasmani kita berada dalam kesehatan. Kenikmatan, kesenangan, kesukaan akan terasa manakala kita berada dalam kesehatan badan, pikiran dan perasaan. Dengan badan sehat, pikiran sehat, perasaan sehat makanan akan terasa lejat, tontonan terasa enak, bergaul terasa suka, belajar terasa senang, berjalan kaki terasa enak, tidur enak. Oleh karena itu peliharalah saat ini juga kesehatan badan, pikiran, dan perasaan kita. Kesehatan adalah kenikmatan besar yang bisa melahirkan kenikmatan-kenikmatan lain. Berdoalah selalu kepada ALLAH SWT agar badan, pikiran dan perasaan kita selalu berada dalam kesehatan, kemudian berikhtiarlah seperti dengan olah raga, olah napas, shalat, mengaji quran, mendengarkan tausiah, makan yang baik dan menyehatkan, tidak diam melamun, tidak berpikir negatif dll.
Jangan sekali-kali karena hanya melihat keadaan orang lain sepertinya berada dalam kecukupan, kita menjadi tidak bahagia. Setiap orang dilahirkan dalam keadaan berbeda, seribu orang yang hadir seribu perbedaan yang ada. Jadilah diri kita sendiri dengan kodrat kita sendiri. Jangan pula karena melihat perbedaan kekayaan, pakaian, penampilan menjadi kita tidak bahagia. Hilangkanlah pikiran buruk dari pikiran kita, sehingga perasaan jadi tersiksa sendiri, lepaskanlah, jangan menyiksa diri. Berbahagialah dengan kodrat diri kita sendiri, tampilah dengan berani bersama kodrat diri sendiri.
Sebenarnya kalau kita tafakuri, kita itu termasuk orang bahagia. kita memiliki mata dan masih dapat membaca dengan baik, sementara banyak orang yang matanya tidak bisa melihat. Kita masih bisa mendengar dengan baik, sementara banyak orang lain tidak bisa mendengar apa-apa karena tuli atau ditulikan. Mulut kita bisa makan dengan baik sementara banyak orang lain bergeletak sakit tidak bisa makan apa-apa, itu semua adalah kenikmatan yang harus kita syukuri. Jangan dikira bahwa berjalan kaki itu bukan suatu kenikmatan, sementara banyak orang lumpuh tidak bisa berjalan, bayangkanlah seandainya kita lumpuh seperti mereka. Badan sehat, keadaan aman tentram, udara, air, makanan, tempat tinggal tersedia, sebenarnyalah kita itu pemilik dunia. oleh karena itu syukurilah...... syukurilah....... syukurilah. Dengan pandai bersyukur rasa bahagia bakal terasa di dada kita.............................................

Selasa, 04 Oktober 2011

Jati diri manusia

untuk mengetahui jati diri manusia, maka harus mengetahui dulu darimana asal mula manusia.

 ASAL MANUSIA.

Untuk mengetahui asal manusia ada dua jawaban yang akan dikemukakan, ialah jawaban pengetahuan ilmu sebagai hasil dari pencarian akal manusia, dan jawaban wahyu (nakal)
a. Jawaban Pengetahuan ilmu (akal)
a.1. Menurut pengetahuan indra yang langsung dilihat oleh mata manusia sendiri, bahwa manusia itu berasal dari ibunya.
a.2. Berdasarkan pengetahuan ilmu hasil dari pencarian dan penelitian akal secara bebas dan radikal (filsapat), bahwa semua makhluk itu berasal dari makhluk satu sel yang dijelmakan secara berangsur-angsur. saya katakan dijelmakan berarti ada kekuasaan yang menjelmakan, bukan menjelma dengan sendirinya.
Saya ingat ceritera yang disampaikan oleh beberapa guru ngaji sewaktu belajar membaca Al Quran di waktu kanak-kanak. Bahwa semua yang ada ini (bumi langit beserta isinya) berasal dari segumpal asap api neraka (atau bahan api neraka) yang didinginkan di tengah air sebuah kolam syurga. Setelah cukup dingin (jutaan, atau milyaran tahun) ALLAH Swt lepaskan segumpal asap tersebut ke alam lengang, dan terjadilah ledakan yang maha hebat, yang sekiranya sudah ada makhluk, maka makhluk tersebut niscaya bakal mati karena hanya mendengar suaranya saja. Gumpalan asap tersebut berputar sangat cepat dalam waktu milyaran tahun (tahun manusia hidup), semakin lama suhu semakin menurun, terjadilah gumpalan-gumpalan kecil, yang membeku menjadi bola-bola batu. bola-bola batu tersebut bergerak mengelilingi pusatnya yang masih sangat panas dan sangat berpijar, terbentuklah susunan-susunan tata surya. satu susunan tata surya dengan dengan tata surya yang lain bergerak mengelilingi pusatnya yang lebih kuat dan lebih besar, terbentuklah al-kaun yang dibungkus dengan langit.
Kita kembali ke satu tata surya di kelompok yang disebut galaksi bimacakti, untuk melihat perubahan yang terjadi pada sebuah bola batu kecil yang masih diselimuti oleh bongkahan asap yang hanya melayang-layang yang disebut bumi. Bola batu bumi berputar mengelilingi sebuah matahari terus-menerus dalam jutaan, atau milyaran tahun, melahirkan suhu berubah-rubah dan partikel berpindah-pindah. pada satu saat disatukanlah dua partikel hidrogen dengan satu partikel oksigen membentuk titik uap air. uap air tersebut berkelompok membentuk bongkahan awan uap air. Bongkahan uap air tersebut kemudian mencair menjadi hujan, mengguyur bola bumi terus-menerus membuat bola bumi kedinginan dan mengkerut, terjadilah cekungan-cekungan, dataran tinggi, lembah, pasir, gunung dll. bongkahan batu yang terendam air terus-menerus menjadi lapuk membentuk tanah. kemudian partikel air difusikan dengan partikel lain membentuk makhluk satu sel. melalui perubahan yang berangsur-angsur lama makhluk satu sel tersebut berkembang menjadi makhluk banyak sel, terjadilah tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia yang hidup menjadi penghuni bumi. Itulah pertumbuhan kehidupan bumi yang berangsur-angsur.
b. Jawaban Wahyu.
Menurut Al Quran surat Al-Anbiya.30 
"..............................langit dan bumi dulunya satu potong, lalu KAMI ceraikan antara keduanya dan KAMI jadikan dari air segala benda hidup."
Al-Quran Surat Nuh. 17
".............................dan ALLAH menumbuhkan kamu dari bumi dengan pertumbuhan (yang berangsur-angsur). "
Al-Quran Surat As-Syafat. 11
" Sesungguhnya KAMI ciptakan mereka dari tanah liat................................... ."
Apakah Manusia itu.
Dari segi jasad, manusia itu sama saja dengan hewan, tapi ternyata manusia itu memiliki kehidupan batiniah, berperasaan, suka hikmat, ilmu pengetahuan, suka berpikir, suka bertanya, senang berilmu yang membedakan dirinya dari hewan atau makhluk lain.
Totalitas manusia itu seperti sebuah lingkaran yang didalamnya berisi 3 bagian yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Bagian. 1.
Merupakan inti dari totalitas lingkaran yang tampak, yang membuat seseorang manusia hidup dalam jirim zahir manusia ialah ruh, bersifat sangat gaib, yang tidak mungkin bisa dibuktikan oleh akal secara real (bisa dilihat pancaindra), sebab kemampuan akal manusia terbatasi oleh eksistensi ruh itu sendiri. ada akal karena ada ruh, tumbuh akal karena ruh eksis, sebaliknya walaupun akal tidak ada (tidak berfungsi), seperti pada orang hilang akal, ruh tetap ada. sebaliknya jika ruh tidak ada maka akalpun tidak akan ada pula. Ruh hanya bergantung kepada ALLAH SWT sebagai Maha Ruh, Sumber Ruh.
Bagian.2.
Bagian 2 terletak di tengah-tengah, merupakan pusat pertemuan eksisnya kehidupan bagian. 1 dan bagian 3. arena perebutan kekuasaan, dan pengaruh untuk dapat menguasai kehidupan diri manusia secara utuh. Ruh itu berasal dari hembusan ALLAH SWT, berenergi ke-ALLAH-an dan selalu bersuaha menarik kehidupan diri manusia untuk mengabdi kepada ALLAH. sebaliknya jasad berasal dari materi, berenergi materialis dan berusaha menarik diri manusia untuk menjadi abdi materi.
Bagian 2 ini adalah yang disebut akal. Akal dibangun oleh kekuatan otak yang merupakan pusat komando kekuasaan jasad, dan kalbu yang merupakan pusat komando kekuatan ruhani. Akal adalah jalinan kerjasama otak dan hati (qolbu). akal adalah merupakan ciri manusia yang bisa dibedakan dengan makhluk lain. kualitas manusia adalah kualitas akalnya. tidak salah jika dikatakan bahwa kehidupan manusia adalah kehidupan akal. Akal manusialah yang bisa melahirkan bumi ini menjadi sebuah syurga, atau menjadi sepotong neraka. dari akal manusia yang bejat akan lahir kebejatan, kerusakan, dan kesengsaraan, dari akal manusia yang mulia akan lahir berbagai kemuliaan, kedamaian, kebahagiaan. Akal manusia dibangun oleh energi otak dan energi qolbu. kualitas manusia bergantung pada kualitas akalnya, kualitas akal bergantung pada kualitas otak dan qolbunya. membangun manusia berarti meningkatkan kualitas otak dan hati secara terus menerus sehingga mampu mewujudkan kehidupan salam dan sejahtera.
Otak dan qolbu mempunyai pancaran dan kiprah tersendiri. Kekuatan otak memancar kealam duniawi (materi), sedangkan qolbu memancar kealam ruhani. pancaran dan kiprah otak melahirkan kejayaan materi duniawi, sedangkan pancaran kiprah qolbu melahirkan kejayaan ruhani. Sasaran otak adalah alam nyata, menggali berbagai pengetahuan dari materi, sedangkan qolbu adalah alam ruhaniah, menggali berbagai potensi ruhani untuk melahirkan kesejahteraan ruhani.
Akal yang baik dijalin oleh keseimbangan antara energi otak dan qolbu. manusia yang kualitas otaknya baik, cerdas, pandai, banyak pengetahuannya, namun jika hati nuraninya jelek akan ditilai jelek, malah bisa membahayakan manusia lain, begitupula manusia yang kualitas otaknya buruk, bodoh, debil, sukar berpikir, walau hati nuraninya baik, tetap akan ditilai secara umum tidak baik, walaupun secara pribadi tidak mempunyai sikap yang membahayakan orang lain, bisa saja terjadi tindakannya yang berniat baik namun akibat salah berpikir, sehingga bisa melahirkan tidak baik atau tercela.
Sipemikir mencoba mencari Tuhan, sasaran pikir adalah alam materi. Tuhan itu bukan materi, karena itu melalui pikiran Tuhan tidak ditemukan, maka sipemikir menjadi atheis. dia tidak menyadari bahwa dirinya mempunyai qolbu (hati). berenanglah dalam lautan rasa, rasa ketuhanan, mengapa dirinya lahir, mengapa bumi, langit, dan segala isinya jadi nampak ada.Mengapa walaupun canggihnya alat kesehatan dan kedokteran bisa diadakan, tehnik penggantian organ tubuh bisa dilakukan, namun tetap manusia bisa sakit dan harus mati, mengapa...... mengapa....... dst. Sebaliknya jika mencari Tuhan hanya menggunakan energi qolbu saja, maka setiap kekuatan gaib akan dianggap dan dipercaya sebagai Tuhan. sedangkan di alam gaibpun banyak terdapat makhluk hidup ciptaan ALLAH SWT, seperti jin, setan, iblis, malaikat, khodam dll. Sehingga jika mencari Tuhan hanya dengan qolbu saja akan dapat ditemukan banyak Tuhan. Aktivitas qolbu yang liar, yang tidak berpedoman, tidak berjalan menyusuri aturan yang benar akan melahirkan Tuhan-tuhan yang salah, lahirlah kepercayaan animisme, dinamisme, politheisme dll.
Tentang penilaian sesuatu dianggap baik, jika menurut penilaian pikiran, dan pertimbangan hati nurani baik. baik disini bermanfaat, bermaslahat bagi dirinya dan bagi orang lain. buruk bersrti bakal membawa atau bakal melahirkan madharat baik bagi dirinya dan atau bagi orang lain.
Kemuliaan manusia tidak terletak pada bajunya, badannya, jabatannya, raut mukanya, namun terletak dan melekat pada akalnya.
Meningkatkan kualitas manusia berarti harus meningkatkan kualitas akalnya. Kualitas akal akan meningkat jika kualitas otak dan kualitas qolbu terus menerus ditingkatkan. Pendidikan bersrti berusaha terus-menerus meningkatkan kemampuan otak dan hati agar kiprah keterampilan hidupnya bisa menggali potensi lingkungan hidup untuk menyuburkan dan mensejahterakan kehidupan manusia.
Kalau anda ingin menjelajahi alam materi maka pergunakanlah otak, dan jika ingin menjelajahio alam rohani maka pergunakanlah qolbu. namun kemanapun anda ingin pergi menjelajahi kehidupan, kalau ingin selamat, tidak sesat jalan, maka pergunakanlah tuntunan salam (Islam).
Bagian 3.
Bagian 3 adalah bagian yang paling luar, nampak terlihat dapat diraba ialah raga (jasad) berupa materi yang terdiri dari sel-sel kulit, daging, tulang, darah, saraf dll, dimana hidup dan matinya seseorang manusia bisa diperlihatkan. melalui biji matanya bisa melihat, melalui telinga bisa mendengar, dengan mulut bisa makan, dengan lidah bisa bicara, dengan kakinya bisa berjalan, dengan tangannya bisa memegang, mimic muka berubah-ubah, kadang merengut, diam, kadang tertawa, tersenyum atau marah menyumpah-nyumpah. Diraba hangat, jantung berdenyut, dan bernapas itulah sebagian yang nampak yang menunjukan bahwa manusia tersebut hidup. Sebaliknya jika diraba dingin kaku, jantung tidak berdetak, dan tidak bernapas lagi berarti mati.
Badan atau raga berasal dari materi untuk itu tidak mungkin bisa hidup tanfa materi lagi. Ibunya raga adalah bumi, oleh karena itu raga cenderung untuk mengabdi pada bumi atau materi. Raga untuk melangsungkan hidupnya memerlukan udara, air, dan makanan. Tanfa adanya udara (oksigen), air, dan jat makanan tidak mungkin raga bisa hidup. pada saat raga berfusi dengan ruh yang dihembuskan ALLAH, lahirlah rasa enak dan tidak enak, naluri nikmat dan tidak nikmat, senang dan tidak senang. Pada raga tumbuh sarap rasa, seperti pengecap sehingga bisa merasakan pahit, manis, enak, gurih, lada, masam dll. Sedangkan pada qolbu (hati) tumbuh jiwa berupa semangat, keinginan, dan keengganan. Raga itu materi mati tidak bisa merasakan apa-apa, namun setelah dimasuki ruh jadi bisa merasakan. jadi sebenarnya pusat rasa itu adalah ruh. Ruh melalui syaraf dan organ lain bisa merasakan, bisa melihat, bisa mendengar dll. pada raga terdapat indra yang merupakan alat untuk melanjutkan dan mempertahankan hidup, alat berkiprah ke alam materi untuk menemukan kesenangan, keselamatan baik yang bersifat ragawi atau ruhani. Raga itu selalu cenderung memaksa diri manusia untuk sepuas-puasnya menikmati yang berasal dari materi.Kecenderungan yang kuat untuk meraih kenikmatan ragawi, sehingga menguasai pikiran dan perasaan melahirkan nafsu dan atau birahi.
Kesimpulan.
Fitrah manusia adalah materi dan ruhani. Fitrah inilah yang melahirkan JATI DIRI setiap manusia. Dalam diri manusia berkumpul 2 kebahagiaan yaitu kebahagiaan atas materi dan kebahagiaan atas ruhani. Kebahagiaan inilah yang menjadi kejaran keinginan setiap manusia hidup, oleh karena itu setiap manusia cenderung bersifat materialist dan seperitualist. Dengan terpenuhinya kebutuhan materi akan melahirkan kebahagiaan jasmani sehingga pikiran jadi tenang. Dengan spritual (laku ruhani) qolbu menjadi senang, sehingga hati jadi tenang tentram. Berkumpulnya dua kebahagiaan pada diri manusia melahirkan kebahagiaan hidup yang hakiki. Kebahagiaan inilah sebenarnya yang dicari dan diinginkan oleh setiap manusia hidup. Namun ingat bumi beserta isinya bersifat fana rusak dan binasa. tidak ada kemutlakan dan kekekalan di dunia ini. Sehat mudah berganti sakit, senang mudah berganti susah, senang dan susah datang silih berganti. Begitu pula tidak ada kemutlakan kesengsaraan dan kebahagiaan pada kehidupan ini.
Potensi kehidupan dunia adalah neraka dan syurga, karena kehidupan dunia ini berbahan baku neraka dan syurga, yang pada akhirnya setiap manusia akan berakhir untuk ditempatkan di neraka atau syurga. jalan menuju kebahagiaan mutlak (syurga) atau kesengsaraan mutlak (neraka) sudah terbentang pada kehidupan ini. Mau berakhir pada tempat kebahagiaan mutlak, atau berakhir pada kesengsaraan mutlak itu diserahkan kepada setiap diri manusia untuk memilihnya. 
Akal membangun dan mengembangkan jati diri untuk bisa melahirkan kebahagiaan hidup.